Waktu dulu ketika masih dipondok, guru kami, Ust Ma'ruf nama beliau, sering memberi wejangan dan motivasi. Dan yang paling saya ingat adalah filosofi rumput teki dan pohon palem, ini biasanya beliau sampaikan saat mental kami sedang down, kurang semangat belajar, banyak masalah, pelanggaran atau akan ada event-event besar yang akan kami hadapi. Dalam nasehatnya beliau berkata, ambillah pelajaran dari rumput teki yang ada disekitar kalian, yang kalian lihat setiap kalian berjalan diatas paving pondok ini, rumput teki hanya rumput, kecil, terinjak-injak, tapi lihatlah meski kalian injak, kalian tutupi dengan paving ia akan kembali muncul dari sela-sela paving itu, menolah musnah, tumbuh lagi sedikit demi sedikit, jadilah kalian seperti rumput teki, meski jumlah kalian kecil, sedikit, ditimpa masalah bertubi-tubi, pelajaran banyak, namun tetap bertahan bangkit muncul ke permukaan persis seperti rumput teki, jangan seperti pohon palem besar indah dipandang mata namun jika ditusuk paku saja batangnya esok hari  satu pelepah daunnya jatuh ibarat kan seperti manusia yang dicoba sedikit saja ia menyerah. 

Sejak saat itu jika ada hal yang membuat kami lemah, sontak kami berkata dan saling menyemangati, hey! rumput teki, rumput teki, biasanya setelahnya kami tertawa dan kembali semangat. Dan itu kami pegang hingga hari ini. Nasehat yang sederhana, permisalah sederhana namun nyata dan begitu melekat di pikiran dan hati kami. Syukran ustadz.