Mungkin belum terbentuk kata- kata untuk menggambarkan perbuatan seseorang yang mencabuli, memperkosa, menyuruh untuk mengemis, memberikan narkoba, membunuh anak kecil kemudian membungkusnya dalam kardus layaknya sampah, saking diluar nalar kita perbuatan tersebut.
Apa iya anak- anak kita terancam predator ?? saat ini harusnya kita waspada, jangan menggampangkan kasus -kasus yang kita lihat di tv- tv, jangan menganggap “ ah itu cuma di Jakarta, ah itu cuma di Sukabumi, ah itu cuma di bla bla bla .." No !!! Semuanya bisa terjadi dimana saja, saya yakin orang tua yang anaknya menjadi korban pasti berpikir gak mungkin terjadi dengan anaknya, gak mungkin ada yang begitu, ya karena memang semuanya diluar nalar kita. Kita susah untuk mempercayai itu terjadi terhadap anak-anak, kita susah untuk mempercayai ada orang sebiadab itu, tapi ITU TERJADI SEKARANG.
Jangan berpikir itu hanya menimpa anak perempuan saja, karena sekarang anak- anak laki dan perempuan sama-sama bisa menjadi korban. Dan yang harus diingat, predator tidak berbuat jika tidak ada kesempatan, saat kita lengah, saat anak kita jauh dari pengawasan saat itu mereka bisa melakukannya.
Perhatikan anak kita dengan siapa dia bermain, dengan siapa dia pergi, dengan siapa dia bergaul, apa yang dia mainkan, apa yang ia tonton. Saudara lain jenis pisahkan tempat tidurnya ketika umur 10 tahun, sesama jenis jangan satu selimut, setelah mandi anak harus segera dikenakan pakaian, kalau pakai rok harus pakai celana lagi selain celana dalam, meski dalam rumah anak tetap harus berpakaian lengkap jangan cuma cd dan kaos dalam, dan tips-tips lain yang sering dijelaskan di tv- tv.
Yang kita tahu, kita harus menutup aurat ketika telah baligh, namun dengan keadaan sekarang rasanya anak kecil pun sudah harus menutup aurat paling tidak dari punggung, ketiak, sampai lutut harus tertutup.
Terkesan terlalu berlebihan, terlalu overprotective ?? IYA, tapi tidak ada salahnya sebelum semuanya terlambat. Karena anak-anak adalah masa depan, mendidik dan menjaga anak artinya kita membangun peradaban, dan yang terpenting anak adalah titipan Sang Maha Kuasa.
ushikum wa nafsi …..
Seringkali kita melihat orang-orang sukses di sekitar kita atau mereka yang selalu mendapatkan apa yang dicita-citakan kita berkata
Enak banget ya sukses punya ini itu, apa yang dimau pasti dapet
Apa sih yang dia gak punya bla bla bla dsb ….
Itu semua bisa terjadi jika kita melihat dia yang sekarang, dia yang sudah sukses, tapi kita tidak melihat bagaimana proses yang ia lewati hingga berada dititik kesuksesan tersebut seperti permisalan di foto tadi.
Selalu ingat “TIDAK ADA SUKSES YANG INSTAN” , begitu juga mereka yang telah sukses, pasti banyak jalan yang ia lalui, kesusahan yang ia hadapi, ratusan pohon kesabaran yang ia tanam menunggu berbuah, ribuan doa yang ia panjatkan, tetesan airmata yang menemani perjalanannya, atau bahkan doa dari mereka yang ia tolong dengan ikhlas.
Ketika melihat orang yang berhasil namun kita tidak tahu proses yang telah ia lewati terkadang membuat kita gampang iri dan muncullah kata-kata tersebut diatas, padahal iri dan dengki itu kata Rasulullah akan memakan kebaikan seperti api membakar kayu.
وَعَنْ أَبِي هُرَيرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ : إِيَّاكُمْ وَالحَسَدَ، فَإنَّ الحَسَدَ يَأكُلُ الحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النًارُ الحَطَبَ
Alih-alih kita merasa kurang beruntung bahkan iri, lebih baik kita terus meningkatkan diri dan amal serta doa.
Oya, tentang iri itu obatnya adalah selalu bersyukur.
Masalah akhirat lihatlah mereka yang lebih ibadah dan amal kebaikannya daripada kita, maka akan termotivasi.
Perihal nikmat dunia lihatlah mereka yang dibawah kita, maka kita akan bersyukur.
Al Khor, 210815